Harga
minyak mentah WTI nembus $67 ini merupakan
harga tertinggi selama satu tahun terakhir. Sekalipun perang yang melibatkan beberapa
negara besar di Suriah tentu tidak menyenangkan semua pihak karena akan
mengancam hak hidup manusia, namun dari sisi lain mengakibatkan harga minyak
mentah dunia melonjak naik.
Sebagai
pengamat saya memprediksikan dalam jangka pendek akan berdampak pada kenaikan
harga beberapa saham pertambangan terutama sektor minyak dan juga berefek ke
sektor batubara. Tidak ada salahnya kalau kita cermati saham ELSA,
PTRO, MEDC, INDY, ADRO, PTBA
dan PGAS.
Saham
ELSA sangat sensitif terhadap harga
minyak mentah dunia. ELSA tahun lalu mengalami kenaikan pendapatan sejalan
dengan naiknya harga minyak juga. Terakhir harga sahamnya Rp.488 dengan harga
minyak $67 saya prediksikan harga sahamnya bisa mencapai kisaran Rp.550.
MEDC rencananya akan Aksi Korporasi
meningkatkan modal dengan Private
Placement sekitar Rp 2,31 triliun degan harga Rp 1.306 per saham sedangkan
saat ini harga MEDC RP.1.230 jadi
masih dibawah harga private placement.
Saham
PTBA juga layak dilirik karena selain
akan terpengaruh kenaikan harga batubara, emiten ini juga akan melakukan Aksi
Korporasi pembagian deviden tunai yang akan memasuki masa CUM DEVIDEN tangal 18
April 2018. Jika akan merasakan renyahnya deviden silahkan buy and hold sampai dengan tangal
18 April 2018 nanti, target saya harga saham PTBA Rp.3500.
Sebagai
investor kita harus bisa memanfaatkan setiap kondisi dan situasi. Namun kita
berharap agar jangan sampai ada peperangan karena apapun peperangan akan
merugikan semua pihak.
Jadi
hari ini konsentrasi saya ada disaham pertambangan dulu termasuk saham PGAS yang terangkat ratingnya menjadi
lebih baik oleh Moodys, karena dampak
merger perusahaan BUMN dibawah
Pertamina.
Semoga
menjadi awal pekan yang menyenangkan dan rejeki yang lancar, amin.
Salam
Investa
Hari
Prabowo
Posting Komentar