TEH PAGI Selasa 14 Agustus 2018.
*BADAI EROPA ITU DATANG LAGI...*
Belum sembuh benar IHSG dari keterpurukannya kini kembali terhempas Badai dari benua Eropa khususnya jatuhnya nilai mata uang Turki yg parah pekan kemarin (anjlok 17% pada tgl.10/8). Bahkan secara YTD telah mencapai lebih 40% dlm th 2018 ini.
Jatuhnya mata uang Turki mau tidak mau berimbas pada mata uang lain terutama negara berkembang.
Banyak teman2 komunitas terutama para pemula yg bertanya kepada saya, kenapa begitu?
Harap diketahui bahwa dalam investasi dibidang keuangan ini tidak ada lagi batas antar negara.
Sifatnya sudah global apalagi kemajuan teknologi sudah demikian canggih mempercepat informasi dari manapun.
Ibarat "penyakit" itu penularannya sangat cepat, termasuk jatuhnya mata uang suatu negara ini akan berpengaruh terhadap negara lain.
Rupiah kita yg saat ini juga sedang dalam upaya "penyehatan" kembali terserang penyakit dari Turki.
Nah, bisa dipahami orang yg sedang sakit dan belum sehat malah terserang virus lagi.
Jadi kalau kemarin Rupiah sampai jatuh menembus level Rp.14.600 itulah penyebabnya.
Lantas, jatuhnya Rupiah selalu berdampak negatif terhadap IHSG yg sehari kemarin jatuh 3,5% di posisi 5.861.
Sehingga kalau dihitung dari awal tahun 2018 ini IHSG telah tergerus 7,7%.
Bagaimana sebaiknya yg kita lakukan sebagai investor saham?
Saya pribadi telah beberapa kali mengalami peristiwa semacam ini mulai yg terparah th 1998 dan 2008 serta badai2 yg lain.
Karena sudah sering mengalami jadi tidak begitu kaget. Saya melakukan al;
1. Mulai mengurangi frekuensi dan volume transaksi.
2. Lebih banyak melakukan pengamatan dulu perkembangan kondisi utamanya tekanan Rupiah terhadap US $.
3. Menghindari saham2 BC terutama saham PERBANKAN yg sensitif sekali.
Termasuk saham2 yg Perusahaannya punya hutang US $.
4. Prinsip saya lebih baik sedikit terlambat untuk mengurangi resiko dari pada lebih cepat tapi salah keputusan.
5. Tunggu sampai ada sinyal yg lebih baik kalau kita mau mulai masuk ke pasar.
6. Jangan panik, jangan galau karena kepanikan hanya menambah kesengsaraan.
7. Saya amati beberapa saham berfundamental bagus yg harganya ikut jatuh dan pada saat saat yg baik saham2 itulah yg akan saya borong.
Percayalah semua akan berlalu dan hanya masalah waktu saja apakah lbh cepat atau butuh waktu lama.
Jika Rupiah kita belum bisa menguat dibawah Rp.14.500 maka saya lebih baik duduk manis.
Namun jika bisa kembali dibawah level tersebut baru saya action untuk belanja.
Beberapa saham yg saya amati terutama yg masuk list INVESTA.25 seperti WSKT, WSBP, ANTM, ADRO, BBTN, BBRI, POLY yg saat ini harganya terkoreksi.
Sekali lagi harap sabar dan jangan panik. Ini kondisi sistemik semua mengalami dan saling mempengaruhi.
Badai pasti ada masanya berlalu...
Buat yg masih ingin bergabung dalam pelatihan investor dg materi *Kombinasi Fundamental & Bandarmologi* tgl.18 dan 20 Agustus 2018 (Live Trading) di Semarang silahkan gabung dan hubungi kami.
Salam
Hari Prabowo
Pengelola Investa Grup
Wa.087700085334.
Posting Komentar