KENCANGKAN IKAT
PINGGANG
IHSG diakhir pekan ini kemungkinan akan
mengalami goncangan cukup keras. Beberapa faktor penyebabnya adalah:
1.
Kenaikan suku bunga di AS;
2.
Index DOW anjlok 2,9% semalam;
3.
Harga pertambangan nikel, timah, minyak juga turun;
4.
Saling ancam terjadinya perang dagang yangg mengakibatkan ketidak stabilan;
5.
Kekhawatiran terjadi keluarnya dana asing;
6.
Net asing di bursa yg masih terus berlanjut;
7.
Rupiah yang masih belum bisa menguat.
Indikasi
kondisi yang kurang nyaman sudah nampak dari kemarin bahwa IHSG dibuka menguat tetapi berangsur turun sampai akhir sesi yang
minus 0,9%. Ini cukup berat mengingat tekanan semakin besar dan belum adanya
sinyal pantulan. Apakah ini akan berlangsung lama? Semua tergantung kondisi
pasar dan juga kekuatan investor lokal apakah mampu memberikan pertahanan dari
gempuran net sell asing.
Bagi
investor yang lagi "full cash"
tentu lebih senang karena mempunyai kesempatan untuk membeli saham diharga discount lebih murah. Sudah sering saya
anjurkan saat ini trading pendek
lebih nyaman karena kondisi yang cepat berubah. Pasang target take profi-tnya jangan berlebihan dan
jangan terlalu tamak.
Saham
perbankan memang mendapat tekanan paling berat karena sebagai ujung tombak
perputaran keuangan. Maka ketika kemarin harga saham BBRI dan BBNI turun diatas
3% saya sudah melihat sinyal buruk sehingga harus cepat action dengan melakukan take
profit.
Maka
hari ini saya anjurkan untuk lebih hati-hati karena bursa akan memasuki "cuaca"
yg kurang baik. Biasanya saya lebih suka belanja pada saat sinyal pantulan
sudah nampak saja dan tidak menangkap "pisau jatuh". Lebih susah
memilih saham pada saat IHSG
tertekan, namun cermati dulu saham yg turun berlebihan tetapi emitennya solid
karena kalau ada pantulan naik bisa cepat reaksi. Jangan panik, tetapi lakukan
semua dengan tetap tenang karena anjloknya harga saham bukan berarti kiamat. Badai
pada saatnya akan berlalu.
Salam,
Hari
Prabowo
Pengelola
Investa Grup
Posting Komentar